Dalam dunia militer, kemajuan terdepan saat ini adalah tehnologi siluman atau stealth. Tehnologi ini memungkin kan sebuah pesawat atau kendaraan tempur lainnya menyusup hingga ke jantung pertahanan musuh tanpa tertangkap radar. Tehnologi siluman ini dirancang untuk menyerap dan membelokkan radar, inilah yang membuatnya lebih sulit untuk dideteksi.
Menurut Wikipedia, tehnologi siluman ini pertama kali dikembangkan oleh seorang ilmuwan Rusia, pada tahun 1966 oleh Dr. Pyotr Ufimtsev melalui sebuah kertas kerja yang berjudul method of edge waves in the physical theory diffraction (Metode Gelombang Tepian dalam Teori Fisik Difraksi) yang merupakan kertas kerja yang cukup panjang namun tidak bertele-tele yang diterbitkan oleh salah satu media di Moskow pada tahun 1966. Namun kertas kerja ini tidak memperoleh sambutan yang hangat oleh para ahli di sana, karena banyak isinya yang tidak bisa dicerna oleh akal sehat. Padahal Ufimtsev adalah ahli yang berpengalaman dalam Institut Rekayasa Radio Moskow.
Ide murni Ufimtsev berupa formulasi pelumpuhan radar dan jaringan kerjanya diambil dari kesimpulan mentah ahli Inggris James Clerk Maxwell pada abad ke-19 di mana setelah diramu berkali-kali ditambah dengan penalaran terpadu, Ufimtsev mengkalkulasikan cara-cara baru, yakni membentuk ruang bentuk geometris khusus yang mencerminkan radiasi elektromagnetis. Dengan menciptakan kalkulasi silang sebuah radar yang mudah dilumpuhkan. Ia menetapkan rumus konfigurasi bersisi dua dimensi, berupa tata cara mengutak-atik komponen dalam sebuah radar. Hasilnya, radar bisa terganggu bila dikacaukan dengan sinar dua dimensi tadi. Sinar itu sebenarnya masih belum cukup tetapi jika dikalkulasikan secara cermat dari situ bisa diciptakan pesawat tiga dimensi yang sulit dilacak radar.
Secara teoritis, banyak sekali kekuatan untuk melumpuhkan stealth, namun diperlukan sangat banyak jaringan komputer yang bekerja sangat cepat. Persisnya seperti mengamati bola dengan menggunakan teropong di mana bisa dilokalisasi namun jangan harap bisa menjejaknya sehingga ibarat bola yang dimainkan, para pemain sudah menggiring bola entah ke mana dan tidak mungkin menembak bola yang terbang entah ke mana arahnya dengan senapan angin.
Pada tahun 1976, salinan tersebut akhirnya bocor dan jatuh ke tangan Amerika Serikat, lantas dialihbahasakan oleh divisi teknologi Angkatan Udara Amerika. Secara rutin, para ahli di Angkatan Udara menjabarkan, menganalisis dan mengembangkan teknologi steath tersebut. Di antaranya berupa pesawat mata-mata SR-71 Blackbird, F-117 dan B-2.
Cara lain dalam tehnologi siluman ini sebagaimana dikembangkan di Indonesia, yakni dengan menggunakan material khusus yang dikenal sebagai RAM (Radar Anti material) yang merupakan bahan penyerap energi pancaran radar. Bahan-bahan tersebut antara lain komposit berupa graphyte epoxy dari karbon. Karena bahan itulah, maka energi radar tidak terpantulkan. Diantaranya adalah KRI Klewang 625 merupakan kapal perang TNI AL buatan Indonesia, tipe Kapal Rudal Cepat (KCR) Trimaan (tiga lunas/trimaran)
Namun bagaimana pun tidak ada kecanggihan tehnologi buatan manusia yang sempurna. Tehnologi siluman yang telah diulas diatas juga pernah mengalami beberapa kecelakan fatal akibat kesalahan tehnis diluar medan pertempuran yang sesungguhnya.
Berikut ini adalah dua ulasan tentang kecelakaan fatal yang terjadi pada tehnologi militer tercanggih saat ini tersebut:
1. Jatuhnya Pesawat Siluman B-2 Bomber milik Amerika
Inilah kecelakan yang bernilai miliaran dolar. Kerugian material yang ditimbulkan adalah senilai 1, 4 miliar dollar. kecelakaan B-2 Stealth bomber milik Amerika ini terjadi setelah beberapa saat terbang landas dari pangkalan udara Guam pada 23 Februari 2008. Tim penyelidik menyatakan adanya distorsi data di dalam komputer pengendali penerbangan yang disebabkan oleh uap air di dalam sistem. Hal ini mengakibatkan hidung pesawat tiba-tiba bergerak yang mana membuat B-2 kehilangan keseimbangan dan jatuh. Ini adalah 1 dari 21 yang pernah dibangun dan merupakan bagian yang paling mahal dalam sejarah kecelakaan penerbangan. Kedua pilot mampu keluar dengan selamat.
2. Terbakarnya Kapal Rudal Cepat (KCR) Siluman Trimaan milik Indonesia
Kapal Rudal Cepat (KCR) Siluman Trimaan, KRI Klewang 625 terbakar di galangan kapal milik TNI AL, Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Api membakar hampir seluruh bagian kapal sepanjang 63 meter itu.
Menurut saksi mata, api menjalar dari dalam kapal kemudian cepat membesar.Kerugian material yang ditimbulkan dalam kecelakan ini mencapai 114 miliar rupiah. Kapal berteknologi tinggi ini dibuat dari bahan komposit karbon yang tidak mampu terdeteksi radar. Dua mobil pemadam kebakaran yang dikirim ke galangan tak mampu memadamkan api yang membakar KRI Klewang 625. Badan kapal itu nyaris hancur dilalap jago merah.
Sumber Artikel:
id.wikipedia.org/wiki/Pesawat_siluman
http://www.terselubung.blogspot.com/2012/10/10-kecelakaan-termahal-yang-pernah.html
http://www.tempo.co/read/news/2012/09/28/078432551/KRI-Klewang-Terbakar
Sumber Gambar:
http://img156.imageshack.us/img156/839/b2bombercrashxl1.jpg
http://images.tempo.co/?id=142409&width=475
Tidak ada komentar:
Posting Komentar